Malu Meminta kepada Allah

Sehari-hari kita selalu mengucapkan Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in (Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong). Namun benarkah sehari-hari kita hanya meminta tolong kepada Allah? Meminta tolong yang benar-benar menunjukkan bahwa kita sangat butuh kepada-Nya. Bukan sekedar sebagai sebuah formalitas belaka. Rasanya memang sulit dimengerti manusia. Sudah demikian jelas bahwa Allah ta'ala membukakan pintu-Nya untuk memberi kesempatan bagi manusia untuk meminta, namun kemalasan ruhaniyah selalu saja membuat mereka enggan berdoa. Iyyaka nasta'in-nya lalau sekedar tinggal janji. Kalaupun meminta, yang dipinta hanya perkara-perkara yang berkaitan dunia saja. Istri cantik, harta yang banyak, kendaraan yang mahal, rumah berkelas, dan lain sebagainya.
Tetapi ternyata ada saja hamba Allah yang merasa malu -bukan malas atau enggan- meminta kepada Allah kalau berkaitan dengan urusan duniawi. Sekali lagi bukan karena tidak menghargai Allah, tapi benar-benar karena malu kepada Allah.
Salah satu kisah tentang ioni dituturkan oleh Sufyan ibn 'Uyainah. Suatu saat, Khalifah Hisyam ibn 'Abdul Malik terlihat memasuki Ka'bah. Tak disangka, ia berjumpa dengan Salim ibn 'Abdullah ibn 'Umar.
Ketika sang khalifah melihatnya, beliau memanggilnya dan berkata, "Mintalah sebuah hajat kepadaku!"
"Maaf tuan, tapi aku malu kepada Allah bila aku meminta kepada selain-Nya sementara aku berada di rumah-Nya (Baitullah)," kata Salim ibn 'Abdullah.
"Baiklah kalau begitu" ujar khalifah berlalu.
Tidak lama kemudian, saat keduanya telah selesai menunaikan apa yang mereka inginkan di dalam Baitullah mereka pun keluar. Di luar Baitullah, sang khalifah kembali mengatakan kepada Salim,
"Nah, sekarang kita telah berada di luar Baitullah, mintalah hajat kepadaku, wahai cucu Ibnul Khattab."
"Tetapi manakah yang aku minta dari tuan? Hajat duniaku atau hajat ukhrawiku?" Tanya Salim ibn 'Abdullah.
"Tentu saja hajat duniawimu. Mana mungkin aku memberimu hajat ukhrawimu," jawab sang khalifah.
"Maaf, tuan. Demi Allah! Aku tidak sekalipun meminta dunia kepada Dzat Yang menguasainya, lalu bagaimana mungkin aku meminta dunia kepada orang yang tidak mengusai dan memilikinya?" ujar Salim ibn 'Abdullah sembari berlalu dari hadapan sang khalifah. Dan khalifah itu diam. Terhenyak.