Allah berfirman:
لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
"(Orang-orang beriman mengatakan), 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka mengatakan, 'Kami dengar dan kami taat.' (Mereka berdoa), 'Ampunilah kami ya Rabb kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.'" (QS. al-Baqarah: 285)
Banyak ayat dan hadits Nabi yang menceritakan kemuliaan Nabi Isa q. Beliau di mata umat Islam sangat terhormat kedudukannya. Beliau adalah seorang Nabi utusan Allah, manusia pilihan Allah yang menyeru kepada kedamaian abadi, yaitu agama Islam itu sendiri. Dalam akidah kita mempercayai Nabi Isa sebagai:
- Salah seorang Nabi dari Nabi-Nabi Allah yang Maha Mulia, dia juga termasuk dari lima orang Ulul Azmi.
- Atas kuasa Allah, dilahirkan secara wajar sebagaimana makhluk lainnya. Dan hidup normal sebagaimana makhluk lainnya dari anak-anak, remaja, pemuda sampai tua
- Orang yang memiliki permulaan dan memiliki akhiran. Nabi Isa q diciptakan ketika Allah I berkehendak menciptakannya. Dan akan mati ketika telah sampai ajalnya.
وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (QS. Maryam: 33)
Islam Sangat memuliakan Nabi Isa dan Ibunya
Marilah kita simak bersama sebuah kisah langka namun lembut dengan dialek al-Quran yang akan memperlihatkan posisi Isa di mata orang muslim yang mencintainya dan menganggapnya sebagai seorang Nabi yang mulia dan manusia yang terjaga:
- Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka
- Lalu kami mengutus ruh kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dengan bentuk) manusia yang sempurna.
- Maryam berkata, “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.”
Maryam adalah seorang yang suci dan terjaga, tidak seperti orang yang mengaku pengikutnya kemudian melihat perzinaan dan melakukan hal-hal yang menyimpang dari aturan sebagai sesuatu yang biasa..!
- Ia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”
- Maryam berkata, “Bagaimana mungkin aku memiliki seorang anak laki-laki, padahal tidak seorang pun menyentuhku dan aku pun bukanlah pelacur.” (Lihat QS. Maryam: 17-20)
Seorang perempuan yang mulia hanya akan dimiliki oleh seorang laki-laki secara halal, sedangkan Maryam belum menikah, dan dia bukan pula seorang penzina. Maka sungguh mengherankan jika ada seseorang yang hamil tanpa dua hal tersebut. Maka perempuan manakah yang mengaku-ngaku mencintainya? Jika dia benar-benar pengikutnya, niscaya dia akan mempercayainya dan hidup dengan melaksanakan apa yang telah dilaksanakan olehnya; yaitu kemuliaan, keterjagaan dan kesucian yang sempurna.
- Jibril berkata, “Demikianlah. Tuhanmu berfirman, 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.'”
- Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungan itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma.
- Ia berkata, “Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”
- Maka Jibril menyerunya dari tempat yang lebih rendah, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.”
- "Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, maka pohon kurma itu akan menjatuhkan buahnya yang telah matang kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah."
- "Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun hari ini.'" (Lihat QS. Maryam: 21-26)
Nabi Isa q tidak dilahirkan pada musim dingin, tetapi di musim panas. Dan bersandarnya Maryam di bawah pohon kurma pun terjadi di musim panas. Jika kejadiannya terjadi pada musim dingin, niscaya Maryam dan anaknya pasti akan mati karena kedinginan. Para ulama berpendapat bahwasanya proses kehamilan Maryam dan lahirnya Isa q terjadi di saat buah kurma sedang matang. Meskipun sebagian orang berpendapat bahwasanya apa yang terjadi pada Maryam merupakan sebuah mukjizat, maka kami berpendapat: sesungguhnya Maryam berada di luar Ma’bad dan jauh dari manusia. Yang ada padanya bukanlah sebuah mukjizat melainkan ketakutan berada di tempat yang tidak dia ketahui dan bahwasanya dia berada dalam posisi yang sangat sulit.
- Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.
- Kaumnya berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.” “Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu bukanlah orang yang jahat, dan ibumu bukanlah seorang pelacur.” (Lihat QS. Maryam: 27-28)
Coba Anda perhatikan keadaan dan perasaan Maryam saat itu, dan apa yang telah direncanakan oleh Allah untuk menyelamatkannya, dengan tidak berbicara.
- Maka Maryam menunjuk kepada anaknya.
- Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami akan berbicara kepada anak kecil yang berada dalam ayunan?”
- Isa berkata: (1) Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, (2) Dia memberiku al-Kitab. (3) Dan Dia menjadikanku seorang Nabi. (4) Dan Dia menjadikanku seorang yang diberkati di mana pun aku berada. (5) Dan Dia memerintahkan kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup. (6) Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka.” (Lihat QS. Maryam: 29-32)
Nabi Isa q telah menyampaikan kabar gembira akan kedatangan seorang Nabi setelahnya yaitu Muhammad e . Di mana hal ini tertuang dalam surat ash-Shaff ayat 6:
“….dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang bernama Ahmad (Muhammad).”
Dan pengikutnya adalah orang-orang yang membenarkan dan percaya kepada Nabi Muhammad yang ummi, yang mendatangkan keberkahan bagi alam semesta dan sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
Ya Allah, sesungguhnya kami beriman kepada Isa sebagai Nabi yang mulia yang menyeru untuk beribadah kepada-Mu, dan menjelaskan serta menyampaikan amanah dan risalah-Mu.
Ya Allah, semoga shalawat dan keselamatan tetap tercurahkan kepada baginda kami Nabi Muhammad dan kepada para Nabi-Nabi yang lain, dan kumpulkanlah kami dengan hamba-hamba-Mu yang shalih. (Diterjemah dari makalah Dr. Utsman Qodry)
Readmore »
لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
"(Orang-orang beriman mengatakan), 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya.' Dan mereka mengatakan, 'Kami dengar dan kami taat.' (Mereka berdoa), 'Ampunilah kami ya Rabb kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.'" (QS. al-Baqarah: 285)
Banyak ayat dan hadits Nabi yang menceritakan kemuliaan Nabi Isa q. Beliau di mata umat Islam sangat terhormat kedudukannya. Beliau adalah seorang Nabi utusan Allah, manusia pilihan Allah yang menyeru kepada kedamaian abadi, yaitu agama Islam itu sendiri. Dalam akidah kita mempercayai Nabi Isa sebagai:
- Salah seorang Nabi dari Nabi-Nabi Allah yang Maha Mulia, dia juga termasuk dari lima orang Ulul Azmi.
- Atas kuasa Allah, dilahirkan secara wajar sebagaimana makhluk lainnya. Dan hidup normal sebagaimana makhluk lainnya dari anak-anak, remaja, pemuda sampai tua
- Orang yang memiliki permulaan dan memiliki akhiran. Nabi Isa q diciptakan ketika Allah I berkehendak menciptakannya. Dan akan mati ketika telah sampai ajalnya.
وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (QS. Maryam: 33)
Islam Sangat memuliakan Nabi Isa dan Ibunya
Marilah kita simak bersama sebuah kisah langka namun lembut dengan dialek al-Quran yang akan memperlihatkan posisi Isa di mata orang muslim yang mencintainya dan menganggapnya sebagai seorang Nabi yang mulia dan manusia yang terjaga:
- Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka
- Lalu kami mengutus ruh kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dengan bentuk) manusia yang sempurna.
- Maryam berkata, “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.”
Maryam adalah seorang yang suci dan terjaga, tidak seperti orang yang mengaku pengikutnya kemudian melihat perzinaan dan melakukan hal-hal yang menyimpang dari aturan sebagai sesuatu yang biasa..!
- Ia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”
- Maryam berkata, “Bagaimana mungkin aku memiliki seorang anak laki-laki, padahal tidak seorang pun menyentuhku dan aku pun bukanlah pelacur.” (Lihat QS. Maryam: 17-20)
Seorang perempuan yang mulia hanya akan dimiliki oleh seorang laki-laki secara halal, sedangkan Maryam belum menikah, dan dia bukan pula seorang penzina. Maka sungguh mengherankan jika ada seseorang yang hamil tanpa dua hal tersebut. Maka perempuan manakah yang mengaku-ngaku mencintainya? Jika dia benar-benar pengikutnya, niscaya dia akan mempercayainya dan hidup dengan melaksanakan apa yang telah dilaksanakan olehnya; yaitu kemuliaan, keterjagaan dan kesucian yang sempurna.
- Jibril berkata, “Demikianlah. Tuhanmu berfirman, 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.'”
- Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungan itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma.
- Ia berkata, “Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”
- Maka Jibril menyerunya dari tempat yang lebih rendah, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.”
- "Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, maka pohon kurma itu akan menjatuhkan buahnya yang telah matang kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah."
- "Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun hari ini.'" (Lihat QS. Maryam: 21-26)
Nabi Isa q tidak dilahirkan pada musim dingin, tetapi di musim panas. Dan bersandarnya Maryam di bawah pohon kurma pun terjadi di musim panas. Jika kejadiannya terjadi pada musim dingin, niscaya Maryam dan anaknya pasti akan mati karena kedinginan. Para ulama berpendapat bahwasanya proses kehamilan Maryam dan lahirnya Isa q terjadi di saat buah kurma sedang matang. Meskipun sebagian orang berpendapat bahwasanya apa yang terjadi pada Maryam merupakan sebuah mukjizat, maka kami berpendapat: sesungguhnya Maryam berada di luar Ma’bad dan jauh dari manusia. Yang ada padanya bukanlah sebuah mukjizat melainkan ketakutan berada di tempat yang tidak dia ketahui dan bahwasanya dia berada dalam posisi yang sangat sulit.
- Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.
- Kaumnya berkata, “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.” “Wahai saudara perempuan Harun, ayahmu bukanlah orang yang jahat, dan ibumu bukanlah seorang pelacur.” (Lihat QS. Maryam: 27-28)
Coba Anda perhatikan keadaan dan perasaan Maryam saat itu, dan apa yang telah direncanakan oleh Allah untuk menyelamatkannya, dengan tidak berbicara.
- Maka Maryam menunjuk kepada anaknya.
- Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami akan berbicara kepada anak kecil yang berada dalam ayunan?”
- Isa berkata: (1) Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, (2) Dia memberiku al-Kitab. (3) Dan Dia menjadikanku seorang Nabi. (4) Dan Dia menjadikanku seorang yang diberkati di mana pun aku berada. (5) Dan Dia memerintahkan kepadaku untuk mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup. (6) Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka.” (Lihat QS. Maryam: 29-32)
Nabi Isa q telah menyampaikan kabar gembira akan kedatangan seorang Nabi setelahnya yaitu Muhammad e . Di mana hal ini tertuang dalam surat ash-Shaff ayat 6:
“….dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang bernama Ahmad (Muhammad).”
Dan pengikutnya adalah orang-orang yang membenarkan dan percaya kepada Nabi Muhammad yang ummi, yang mendatangkan keberkahan bagi alam semesta dan sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
Ya Allah, sesungguhnya kami beriman kepada Isa sebagai Nabi yang mulia yang menyeru untuk beribadah kepada-Mu, dan menjelaskan serta menyampaikan amanah dan risalah-Mu.
Ya Allah, semoga shalawat dan keselamatan tetap tercurahkan kepada baginda kami Nabi Muhammad dan kepada para Nabi-Nabi yang lain, dan kumpulkanlah kami dengan hamba-hamba-Mu yang shalih. (Diterjemah dari makalah Dr. Utsman Qodry)