Diet Ala Rasulullah saw untuk Kesehatan Jasmani

Hari itu, seorang Tabib diutus oleh Mugaugis, Raja Mesir. Maksud diutusnya seorang tabib kepada Rasulullah saw adalah sebagai ungkapan solidaritas kemanusiaan dengan mengobati orang – orang di Madinah secara gratis, tanpa dipungut biaya.
Setelah Tabib (dokter) tersebut bermukim di Madinah beberapa lama, ternyata tidak ada seorang pasien pun yang datang berobat padanya. Namun, hal itu bukan karena penduduk Madinah khawatir di pungut bayaran dan bukan juga karena dokter itu dibenci oleh penduduk setempat. Bahkan, penduduk Madinah sangat ramah, menyayangi dan menghormati.
Akhirnya, Tabib itu datang menghadap Rasulullah untuk mohon pamit hendak pulang dengan alas an selama di Madinah tidak ada seorang pasien pun yang datang berobat kepadanya. Demikian juga, selama bertugas dan observasi langsung ke masyarakat tidak dijumpainya seorang pun yang mengeluh karena sakit.
Rasulullah saw pun mengijinkan pulang dan menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar –besarnya kepada rajanya atas bantuan yang diberikan kepada Rasulullah saw. Sebelum Tabib (dokter) meninggalkan Rasulullah, dia berkata kepada Rasulullah saw, “Wahai Tuan, ijinkanlah kami mengetahui rahasia apakah yang menyebabkan tidak seorang pun mengeluh karena sakit?”
Maka Rasulullah saw bersabda, dalam sebuah hadits yang shahih, “Kita ini golongan umat yang tidak makan sebelum lapar, dan apabila makan kami berhenti sebelum kenyang.” (HR Abu Daud)
Resep Rasulullah ini terbukti mujarab mencegah penduduk Madinah dari beragam penyakit. Dalam kaitannya dengan hal ini Allah berfirman, “Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang berlebihan.” (QS Al-A’raf: 31)
Karena itu penting melakukan pencegahan menahan hawa nafsu dalam hal – hal berikut ini:
1. Meninggalkan semua kebiasaan, terutama kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang membahayakan jasmani, termasuk kebiasaan merokok.
2. Mengurangi jumlah porsi makanan / minuman dari biasanya, terutama untuk menurunkan berat badan yang berlebihan (kegemukan). Bagaimanapun berat badan yang berlebihan merupakan salah satu penyebab beberapa penyakit yang berbahaya.
3. Tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang memang dilarang oleh dokter akibat suatu penyakit yang di derita.
4. Menahan diri dari marah.
Bila seseorang menderita penyakit darah tinggi (hipertensi), hendaknya melakukan diet dengan tidak memakan daging kambing atau dengan mengurangi garam. Salah satu penyebab penyakit jantung adalah penyempitan pembuluh darah, dan salah satu penyebab perubahan kondisi pembuluh darah itu adalah tinggi rendahnya kadar lemak (kolesterol). Sementara itu, kolesterol darah di pengaruhi oleh beberapa factor, yaitu makanan yang banyak mengandung lemak, berat badan berlebihan, stress, genetika (keturunan), jenis kelamin, kurangnya olahraga dan usia.
Karena itu, jika di dalam tubuh seseorang itu terdapat gejala kadar kolesterol yang terlalu tinggi, secepatnya harus melaksanakan diet dengan menghindari makanan yang berkadar lemak tinggi (mengandung kolesterol), antara lain:
Isi perut (jeroan) hewan, sapi, kerbau, kambing dan ayam.
Otak, telur dengan kuningnya, keju, mentega, santan, serta semua minyak yang terbuat dari kelapa.
Susu, kopi, cacao (coklat), atau es krim.
Makanan ala Barat / fast food.
Pelaksanaan diet seorang penderita harus diawali dengan konsultasi dokter yang ahli terhadap suatu penyakit yang di derita. Dalam hal ini, dokter akan memberitahukan makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi secara garis besarnya saja.
Makanan dan minuman yang berlebihan diakui menjadi sumber penyakit yang membahayakan tubuh. Karena itu, pencegahan sebagai upaya preventif selalu lebih baik dibandingkan dengan pengobatan. Tawazun (seimbang) dalam konsumsi makan, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk nafas. Selanjutnya tidak makan sebelum lapar dan apabila makan berhenti sebelum kenyang.@
Sumber: Sehat itu Nikmat, Muhammad Hasan Aydid, Gema Insan Press. Jakarta. 1996.